Rabu, 26 November 2014

Antisipasi Banjir Jakarta, FPI Targetkan Tanam 1 Juta Pohon di Puncak Bogor


Berita yang begini tidak akan anda jumpai di Kompas dan Tempo... 

Antisipasi Banjir Jakarta, FPI Targetkan Satu Juta Pohon Tertanam di Puncak Bogor

Karena itulah, kata Habib Rizieq, sejak awal tahun ini saat dimulainya pembangunan pesantren, sebagian laskar FPI sudah melakukan reboisasi dikawasan tersebut. "Di Megamendung hampir dua ribu hektar lahan sudah gundul, jika ini dibiarkan maka nanti akan semakin rusak. Karena itu, sejak Januari lalu laskar FPI sudah menanam sekitar 40 ribu pohon, targetnya hingga Desember nanti harus berhasil menanam 300 ribu pohon dan 2 tahun kedepan kita harus berhasil menanam 1 juta pohon untuk reboisasi hutan," ungkapnya.


Ia berharap, dalam 5 hingga 10 tahun kedepan, wilayah gundul di Megamendung sudah menjadi hutan kembali. "Mudah-mudahan Allah berkahi perjuangan ini," pungkas Habib Rizieq.

http://www.suara-islam.com/read/index/12561/Antisipasi-Banjir-Jakarta--FPI-Targetkan-Satu-Juta-Pohon-Tertanam-di-Puncak-Bogor

Video Kristenisasi di Indonesia

 Video Kristenisasi Anak2 Muslim di Daerah Gunung Kelud
https://www.youtube.com/watch?v=hTssVDIiuJw

Kelihatannya di zaman Jokowi ummat Islam sengaja dimiskinkan dengan kenaikan harga2 barang sehingga mereka tidak mampu lagi membeli. BBM naik 30% sementara KA Ekonomi naik lebih dari 100%. Kelompok Sofjan Wanandi cs justru menikmati keuntungan dari kenaikan harga2 barang tsb.
Saat ummat Islam miskin itulah kelompok Kristen segera "memberi bantuan" dengan imbalan yang dibantu masuk Kristen.


Bukti dan Fakta Kristenisasi Pemurtadan
https://www.youtube.com/watch?v=CToQS6zohCM

Sayang ummat Islam saat ini dipecah-belah dan diadu-domba oleh kaum Yahudi dan Nasrani sehingga saling berkelahi satu sama lain. Tidak bersatu. Ummat Islam jadi lupa pada musuh mereka sebenarnya yang harus diwaspadai.
Kaum Kristen dengan leluasa melakukan Kristenisasi sebagaimana di video2 ini.
Ada pun Zionis Yahudi dengan leluasa merampas kekayaan negara2 Islam seperti minyak, gas, emas dsb sehingga ummat Islam miskin. Begitu pula dirusak secara moral dan akhlak serta mereka bentuk kelompok2 Islam ekstrim yang justru mengkafirkan dan memerangi sebagian Muslim yang lurus.


Spesial: Kristenisasi Terselubung di Car Free Day Jakarta
https://www.youtube.com/watch?v=QUw11Tk6VnU
Habib Rizieq bongkar Kelicikan Misi Kristenisasi di sekolah https://www.youtube.com/watch?v=YY48ea7UUh4 Kristenisasi Indonesia (Hj. Irena Handono) Full https://www.youtube.com/watch?v=_l2qZDKQvN8

Selasa, 11 November 2014

Ummat Islam Tolak Ahok Sebagai Gubernur DKI Jakarta


Ini bukan cuma FPI. Tapi juga dari Mer-C, Majelis2 taklim, dan ormas2 Islam lainnya.
Banyak bukan?
Saya meski tidak ikut demo mendukung para demonstran ini.
Jika seorang pemimpin sudah dibenci oleh rakyatnya sendiri, buat apa?
Tidak punya rasa malu saja jika tetap bertahan.
Meski tak ikut demo, saya dukung FPI menolak Ahok sebagai gubernur Jakarta.
Bukan sekedar non Muslim. Tapi prestasinya tidak terlihat. Kemarin saja macet sehingga jarak 17 km ditempuh dalam 2,5 jam. Kecepatan cuma 7km/jam.
Juga menyusahkan rakyat dgn pajak PBB yang mencekik dan banyak hambat ummat Islam dalam beribadah

Ahok itu emosinya tidak stabil. Tidak pantas jadi pemimpin. Bahaya. Bisa perang dengan warganya

Ahok meminta Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menkumham Yasonna (keduanya dari PDIP) untuk membubarkan FPI.
Silahkan saja. Kita lihat kehebatan Ahok dan para menteri dari PDIP tsb... 
Alasan Ahok:
"Dia nutupin jalan. Dalam UU lalu lintas itu melanggar hak azasi pengguna jalan. Siapapun yang nutup jalan, itu melangar hak pengguna jalan,” kata dia.
"Saya hanya bisa sebatas ini. Kita lihat saja Kemendagri dan Kemenkum HAM nanti bagaimana. Kita sudah bosan mereka bikin macet Jakarta,” pungkasnya dengan nada meninggi.
Komentar:
Bukannya Konser Rakyat untuk Syukuran Presiden Jokowi kemarin juga nutupin jalan? Kok tidak ditindak?
Bukannya tanpa Demo FPI tsb Jakarta setiap hari juga macet?

Kirim Rekomendasi Pembubaran FPI, Ahok: Biar Tahu Dia Tidak di Atas Hukum
http://news.detik.com/read/2014/11/10/172056/2744263/10/kirim-rekomendasi-pembubaran-fpi-ahok-biar-tahu-dia-tidak-di-atas-hukum?n991104466

Ummat Islam Tidak Kuasai Media Massa?

Benar dan Bohong
Media Massa seperti TV, Radio, Koran, Majalah dikuasai kaum kafir dan sekuler. Ummat Islam dapat informasi dari Media Massa tsb. Apa yang diberitakan dianggap benar.
Walhasil seorang bajingan yang kafir dan mencekik rakyatnya dengan pajak yang tinggi dan menghabiskan banyak anggaran dengan proyek korup / mega proyek akhirnya dianggap sebagai orang baik.
Sebaliknya ulama Habib keturunan Nabi yang berusaha mencegah kemungkaran dianggap sebagai bajingan. Penjahat yang harus dibasmi. Ironis bukan?


Cara Mendapatkan Berita yang Benar
Benar dan Bohong
Saat ini banyak fitnah dan berita bohong berseliweran. Tak jarang berita yang saya kira benar dan juga sebarkan, ternyata belakangan saya ketahui palsu. Padahal Dusta itu ciri munafik. Dan jika kita menyebar dusta juga, khawatirnya kita ikut berdosa. Oleh sebab itu ada baiknya kita mengkaji ajaran Islam bagaimana kita bisa mendapat berita yang benar sehingga tidak sampai menzalimi satu kaum.
1. Tabayyun ke Pihak yang Dituduh/Difitnah

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. ” [Al Hujuraat 6]
2. Cover Both Sides of a Story

Tanyakan informasi dari kedua-belah pihak. Seandainya ada pihak A bilang si B kafir, kita jangan percaya begitu saja. Tabayyun ke B apa dia benar kafir. Dengan menerima informasi dari 2 pihak yang bertikai, baru kita bisa menimbang dengan adil siapa yang benar.
Bila dua orang yang bersengketa menghadap kamu, janganlah kamu berbicara sampai kamu mendengarkan seluruh keterangan dari orang kedua sebagaimana kamu mendengarkan keterangan dari orang pertama. (HR. Ahmad)
Jangan cuma menerima informasi dari 1 sisi saja misalnya dari kelompok kita saja, sementara dari kelompok lain kita anggap tidak benar, munafik musuh Islam, dsb. Ini sudah bertentangan dengan hadits Nabi di atas dan sudah 'Ashobiyyah / Fanatisme Golongan.
Bukan termasuk umatku siapa saja yang menyeru orang pada ‘ashabiyah (HR Abu Dawud).
“Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” [Ar Ruum:32]
Kalau sudah Ashobiyyah seperti itu, mereka menganggap pemimpinnya seperti Tuhan yang tidak pernah salah. Bahkan mematuhi perintah pemimpinnya meski bertentangan dengan perintah Allah dan RasulNya.
Tak jarang para Ulama seperti Ulama Al Azhar pun mereka anggap kafir / musuh Islam.
3. Bersikap Adil

Tak jarang karena kita benci pada satu kaum, akhirnya kita mencap kaum tsb pasti pendusta, pasti jahat, dsb. Padahal kita tetap harus adil meski kita benci mereka. Ingat, di setiap kelompok biasanya ada yang jahat dan ada pula yang baik.
Harusnya kita tetap adil meski thd kaum yg kita benci:
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al Maa-idah:8]
Kita tidak boleh emosi:
Janganlah hendaknya seorang hakim mengadili antara dua orang dalam keadaan marah. (HR. Muslim)
4. Dapatkan Berita dari Sebanyak Mungkin Sumber

Boleh dibilang tak ada Media yang netral 100%. Umumnya mereka membawa kepentingan kelompok mereka. Oleh karena itu kita harus mendapat berita dari berbagai sumber. Harus dari berbagai pihak. Sebab meski ada 10 media, tapi kalau masih dari 1 kelompok, sama juga bohong.
Jika ada Media yang sering melontarkan Fitnah/Dusta, lebih baik diblack-list saja. Cari alternatif lain yang lebih dipercaya.
Semakin banyak sumber, satu Hadits makin dipercaya karena dianggap Mutawattir. Apalagi kalau isinya sahih. Berita pun demikian. Berita Mutawattir lebih kuat daripada Berita Ahad.
Iqro! Bacalah Jangan menutup mata kita dari Media hanya karena pimpinan kita mencuci-otak kita... Itulah cara mendapat berita yang benar. 
Jika 1 berita hanya memuat informasi dari 1 pihak saja, sementara pihak yang dituduh melakukan kejahatan sama sekali tidak diwawancarai, apalagi ternyata beritanya meski ada di beberapa Media (apalagi Media Online Abal2) cuma di jaringan kelompok/aliran yang sama dan tidak ditemukan di Media Massa Nasional dan Internasional, meski Media tsb memakai label "Islam", kemungkinan besar isinya cuma fitnah. Apalagi jika menyangkut politik yang berkaitan dengan kepentingan kelompoknya. Jadi harus hati-hati.
http://mediaislamraya.blogspot.com/2013/07/cara-mendapatkan-berita-yang-benar.html