WAHABI MASUK SEKOLAH...
Paham Muhammad bin Abdul Wahhab sudah masuk ke kurikulum pendidikan Indonesia.
Anak2 sekolah diajarkan Muhammad bin Abdul Wahhab bahwa KEBANYAKAN ORANG ISLAM ITU MUSYRIK. ARTINYA KAFIR. ARTINYA MURTAD. ARTINYA HARUS DIBUNUH SOALNYA ORANG YANG MURTAD ITU HARUS DIHUKUM MATI MENURUT ISLAM.
Padahal mengkafirkan dan membunuh Muslim itu haram.
Tidak halal darah (dihukum mati) seorang muslim kecuali karena 1 dari 3 sebab. Pertama, duda atau janda yang berzina. Kedua, hukuman pembalasan karena membunuh (Qishas), dan ketiga, yang MURTAD dari Islam dan meninggalkan jama'ah. (HR. Bukhari)
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu: “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [An Nisaa’ 94]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/02/07/larangan-mencaci-dan-membunuh-sesama-muslim/
Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi Saw menjawab, “Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya.” (HR. Bukhari)
Hadis riwayat Jarir ra., ia berkata:
Ketika haji wada, Nabi saw. bersabda kepadaku: Suruhlah orang-orang diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah sesudah kutinggalkan, kalian kembali menjadi orang-orang kafir, di mana sebagian membunuh sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.98)
Justru kelakuan Muhammad bin Abdul Wahhab dan pengikutnya yang memfitnah sebagian besar Muslim sebagai Musyrik itu mirip dengan kelakuan Khawarij seperti hadits Nabi di bawah:
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201).
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
Muhammad bin Abdul Wahhab dan Ibnu Su'ud dengan bantuan senjata Inggris memerangi ummat Islam di Thaif, Mekkah, dan Madinah dengan alasan Muslim di situ Musyrik. Jika ummat Islam di Mekkah dan Madinah difitnah sebagai Musyrik oleh Wahabi, lalu Muslim yang lurus ada di mana?
Kabar Islam: Wahabi Berdasarkan Al Qur'an dan Hadits
http://kabarislamia.blogspot.com/2015/03/wahabi-berdasarkan-al-quran-dan-hadits.html
Salafi Wahabi Memecah Belah Islam dari Dalam
http://kabarislamia.blogspot.com/2012/01/salafi-wahabi-memecah-belah-islam-dari.html
Coba lihat poin B. Di situ disebut kebanyakan Muslim Musyrik. Itu salah. Lawan dari Tauhid (mengesakan Allah) ya Musyrik. Lagi pula di akhir kalimat kan disebut kata MUSYRIK? Lagi pula kalau meminta pertolongan kepada selain Allah itu pasti musyrik, banyak sekali muslim yg musyrik. Pernahkah anda minta tolong pada pembantu anda, teman anda, atau saudara anda? Pernahkah anda minta tolong kepada dokter untuk berobat? Pernahkah minta tolong kepada supir untuk diantar? Jadi tidak sembarangan minta tolong pada selain Allah bisa disebut Musyrik.
Poin D yang menyatakan bahwa meminta syafa'at kepada selain Allah itu Musyrik juga tidak benar.
Syafa’at ini adalah syafa’at beliau kepada seluruh umat manusia ketika mereka dikumpulkan di padang mahsyar untuk menunggu keputusan Allah, pada waktu itu manusia merasakan kesusahan dan penderitaan yang sangat besar, sehingga mereka mendatangi para Nabi: Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, ‘Isa bin Maryam, agar meminta syafa’at kepada Allah bagi mereka, tapi semua para Nabi tersebut mengajukan keberatan, lalu mereka meminta kepada Rasulullah dan beliaulah yang diizinkan oleh Allah untuk memberikan syafa’at tersebut (lih. Shahih Bukhari: 7002 dan Shahih Muslim: 193)
“Pada hari itu (hari kemudian) tidak berguna syafa’at, kecuali (syafa’at) orang yang diberi izin oleh Allah Maha Pemurah, dan Dia telah meridhai perkataannya” (QS Thaahaa: 109).
Poin C menyebut nama Nabi sebagai perantara dalam Doa disebut Syirik. Bagaimana dengan doa setelah azan yang meminta Nabi Muhammad diberikan wasilah (perantara)? Apakah ini Syirik?
Bacaan Doa Setelah Adzan dalam Bahasa Indonesia
ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID DA'WATTI TAAMMAH WASH-SHALAATIL QAA'IMAH. AATI SAYYIDANA MUHAMMADANIL WASIILATA WAL-FADHIILAH. WAS SYARAFA WAD-DARAJATAL 'AALIYATAR RAFII'A WAB'ATSHUL MAQAAMAL MAHMUUDAL LADZI WA'ADTAHU INNAKA LAA TUKHLIFUL MII'AAD
Terjemahan Doa Setelah Adzan
1. Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan
2. Berikanlah junjungan kami, Nabi Muhammad SAW wasilah, keutamaan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi
3. Dan angkatlah ia ketempat (kedudukan) yang terpuji, yang telah Engkau janjikan kepadanya. Sesungguhnya Engkau tak akan menyalahi janji
Paham Muhammad bin Abdul Wahhab sudah masuk ke kurikulum pendidikan Indonesia.
Anak2 sekolah diajarkan Muhammad bin Abdul Wahhab bahwa KEBANYAKAN ORANG ISLAM ITU MUSYRIK. ARTINYA KAFIR. ARTINYA MURTAD. ARTINYA HARUS DIBUNUH SOALNYA ORANG YANG MURTAD ITU HARUS DIHUKUM MATI MENURUT ISLAM.
Padahal mengkafirkan dan membunuh Muslim itu haram.
Tidak halal darah (dihukum mati) seorang muslim kecuali karena 1 dari 3 sebab. Pertama, duda atau janda yang berzina. Kedua, hukuman pembalasan karena membunuh (Qishas), dan ketiga, yang MURTAD dari Islam dan meninggalkan jama'ah. (HR. Bukhari)
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu: “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [An Nisaa’ 94]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/02/07/larangan-mencaci-dan-membunuh-sesama-muslim/
Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi Saw menjawab, “Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya.” (HR. Bukhari)
Hadis riwayat Jarir ra., ia berkata:
Ketika haji wada, Nabi saw. bersabda kepadaku: Suruhlah orang-orang diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah sesudah kutinggalkan, kalian kembali menjadi orang-orang kafir, di mana sebagian membunuh sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.98)
Justru kelakuan Muhammad bin Abdul Wahhab dan pengikutnya yang memfitnah sebagian besar Muslim sebagai Musyrik itu mirip dengan kelakuan Khawarij seperti hadits Nabi di bawah:
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kamu adalah seseorang yang telah membaca (menghafal) al-Qur’ân, sehingga ketika telah tampak kebagusannya terhadap al-Qur’ân dan dia menjadi pembela Islam, dia terlepas dari al-Qur’ân, membuangnya di belakang punggungnya, dan menyerang tetangganya dengan pedang dan menuduhnya musyrik”. Aku (Hudzaifah) bertanya, “Wahai nabi Allâh, siapakah yang lebih pantas disebut musyrik, penuduh atau yang dituduh?”. Beliau menjawab, “Penuduhnya”. (HR. Bukhâri dalam at-Târîkh, Abu Ya’la, Ibnu Hibbân dan al-Bazzâr. Disahihkan oleh Albani dalam ash-Shahîhah, no. 3201).
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/
Muhammad bin Abdul Wahhab dan Ibnu Su'ud dengan bantuan senjata Inggris memerangi ummat Islam di Thaif, Mekkah, dan Madinah dengan alasan Muslim di situ Musyrik. Jika ummat Islam di Mekkah dan Madinah difitnah sebagai Musyrik oleh Wahabi, lalu Muslim yang lurus ada di mana?
Kabar Islam: Wahabi Berdasarkan Al Qur'an dan Hadits
http://kabarislamia.blogspot.com/2015/03/wahabi-berdasarkan-al-quran-dan-hadits.html
Salafi Wahabi Memecah Belah Islam dari Dalam
http://kabarislamia.blogspot.com/2012/01/salafi-wahabi-memecah-belah-islam-dari.html
Coba lihat poin B. Di situ disebut kebanyakan Muslim Musyrik. Itu salah. Lawan dari Tauhid (mengesakan Allah) ya Musyrik. Lagi pula di akhir kalimat kan disebut kata MUSYRIK? Lagi pula kalau meminta pertolongan kepada selain Allah itu pasti musyrik, banyak sekali muslim yg musyrik. Pernahkah anda minta tolong pada pembantu anda, teman anda, atau saudara anda? Pernahkah anda minta tolong kepada dokter untuk berobat? Pernahkah minta tolong kepada supir untuk diantar? Jadi tidak sembarangan minta tolong pada selain Allah bisa disebut Musyrik.
Poin D yang menyatakan bahwa meminta syafa'at kepada selain Allah itu Musyrik juga tidak benar.
Syafa’at ini adalah syafa’at beliau kepada seluruh umat manusia ketika mereka dikumpulkan di padang mahsyar untuk menunggu keputusan Allah, pada waktu itu manusia merasakan kesusahan dan penderitaan yang sangat besar, sehingga mereka mendatangi para Nabi: Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, ‘Isa bin Maryam, agar meminta syafa’at kepada Allah bagi mereka, tapi semua para Nabi tersebut mengajukan keberatan, lalu mereka meminta kepada Rasulullah dan beliaulah yang diizinkan oleh Allah untuk memberikan syafa’at tersebut (lih. Shahih Bukhari: 7002 dan Shahih Muslim: 193)
“Pada hari itu (hari kemudian) tidak berguna syafa’at, kecuali (syafa’at) orang yang diberi izin oleh Allah Maha Pemurah, dan Dia telah meridhai perkataannya” (QS Thaahaa: 109).
Poin C menyebut nama Nabi sebagai perantara dalam Doa disebut Syirik. Bagaimana dengan doa setelah azan yang meminta Nabi Muhammad diberikan wasilah (perantara)? Apakah ini Syirik?
Bacaan Doa Setelah Adzan dalam Bahasa Indonesia
ALLAHUMMA RABBA HAADZIHID DA'WATTI TAAMMAH WASH-SHALAATIL QAA'IMAH. AATI SAYYIDANA MUHAMMADANIL WASIILATA WAL-FADHIILAH. WAS SYARAFA WAD-DARAJATAL 'AALIYATAR RAFII'A WAB'ATSHUL MAQAAMAL MAHMUUDAL LADZI WA'ADTAHU INNAKA LAA TUKHLIFUL MII'AAD
Terjemahan Doa Setelah Adzan
1. Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, dan shalat yang akan didirikan
2. Berikanlah junjungan kami, Nabi Muhammad SAW wasilah, keutamaan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi
3. Dan angkatlah ia ketempat (kedudukan) yang terpuji, yang telah Engkau janjikan kepadanya. Sesungguhnya Engkau tak akan menyalahi janji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar