Selasa, 31 Maret 2015

Ngaji Islam yang Menyeluruh dgn Kitab Ulama Salaf

Saat ini marak orang belajar Al Qur'an dan Hadits. Hafal Al Qur'an 30 Juz dsb.
Cuma yang jadi masalah adalah adakah mereka belajar memahami Al Qur'an dan Hadits sebagaimana para Ulama Salaf dulu? Ini penting agar Al Qur'an dan Hadits tidak cuma di kerongkongan. Jangan sampai karena pemahamannya keliru, akhirnya keluar dari Islam laksana anak panah lepas dari busurnya.

Pembunuh Khalifah Ali, Abdurrahman bin Muljam itu adalah seorang Hafiz Al Qur'an. Namun karena pemahamannya sempit, dia bunuh salah satu sahabat dan juga sepupu dan juga menantu Nabi: Ali bin Abi Thalib.

Oleh karena itu pemahaman Al Qur'an dan Hadits sebagaimana ulama2 terdahulu itu penting. Jangan cuma Al Qur'an dan Hadits tok. Oleh karena itu Kitab Fiqih para Imam Mazhab, Kitab Sifat 20, Kitab Tafsir Al Qur'an seperti Tafsir Ibnu Katsir, Jalalain, dan kitab kuning mu'tabar lainnya harus dipelajari. Sebab dari situlah kita bisa memahami Al Qur'an dan Hadits sebagaimana para ulama Salaf memahaminya.


Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771)

سيخرج في آخر الزمان قوم أحدث الأسنان سفهاء الأحلام
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

يخرج قوم من أمتي يقرئون القرآن يحسبون لهم وهو عليهم لاتجاوز صلاتهم تراقيهم
“Suatu kaum dari umatku akan keluar membaca Al Qur’an, mereka mengira bacaan Al-Qur’an itu menolong dirinya padahal justru membahayakan dirinya. Shalat mereka tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka.” (HR. Muslim)

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/

Gus NU
January 16 · Edited · 
FENOMENA WAHABI
Jangan kaget dengan fenomena WAHABI
di Zaman Nabi dan Sahabat juga sudah ada.
Tahukah anda siapa yang membunuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib...??
dialah Abdurrohman bin Muljam
seseorang yang jika siang dia puasa
jika malam selalu tahajud
dan penghafal qur'an.
dia membunuh Sayyidina Ali karena menganggap
Ali kafir, Ali tidak menggunakan Hukum Allah
tapi menggunakan hukum musyawarah/produk Manusia.
Sayyidina Ali bin Abi Tholib adalah 
- Pemuda pertama kali masuk Islam 
- Pintu segala Ilmu
- Orang pertama yang Sholat berjamaah dengan Rosulullah
- Bersedia menyerahkan Nyawa di peristiwa sebelum Hijrah
- 10 orang yang di jamin surga
- dan banyak sekali keutamaan Sayyidina Ali bin Abi Tholib

===

Kalau belajar Al Qur'an itu harus dgn ulama yg lurus. Jika tidak, malah sesat sebagaimana hadits Nabi di atas. Contohnya Abdurrahman bin Muljam. Ini contoh hafal Al Qur'an, tapi tidak dgn pemahaman Ulama Salaf. Malah jadi teroris ISIS: Yayasan Rumah Tarbiyah dan Tahfidz Al-Quran Al Mukmin Malang diduga kuat menjadi menjadi sarang Islamic State Iraq Syiria (ISIS). Pasalnya, yayasan beralamat Jl Mega Mendung nomor 30, RT 5, RW 6. Pisang Candi, Sukun, Kota Malang ini, diketuai tersangka ISIS Helmi M Alamuddin.   
http://www.malang-post.com/kota-malang/100560-sudah-lama-diincar-polisi-

Hadits Nabi ini harus diperhatikan. Pelajari juga kitab2 kuning susunan ulama Salaf agar pemahamannya lurus: 

“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) 

http://kabarislamia.com/2015/03/01/wahabi-berdasarkan-al-quran-dan-hadits/

Arab Saudi Serang Israel dgn Pesawat F15 Buatan AS?



Di majalah Wahabi Hidayatullah.com ditulis setelah Yaman, Raja Salman akan segera menyerang Israel (Palestina)
Batuk saya jadinya.
Kehebatan jet tempur Arab Saudi menggempur Yaman itu karena Arab Saudi diberi berbagai pesawat tempur canggih dari AS dan Inggris. Contohnya F15, Typhoon, dan Tornado. Jika berani melawan Israel, yang merupakan majikan AS, dengan mengembargo onderdilnya saja pesawat tempur Arab Saudi bisa tidak mengudara lagi. Bahkan dengan sistem yang dikomputerisasi, bisa diprogram sehingga meledak sendiri atau menyerang ke arah lain oleh AS. Pasokan rudal distop AS juga sudah selesai Arab Saudi.
Dengan berbagai pangkalan militer AS di negara2 Arab termasuk Arab Saudi, mimpi kali ye...
Tapi para pembaca Hidayatullah percaya bahwa Arab Saudi akan menyerang Israel sehingga mereka mengucap: "Barokallahu..." dsb padahal kenyataan yang ada sekarang, Arab Saudi sedang membombardir Yaman. Bukan Israel.
Military Aircraft Operated by Saudi Arabia
Fighter/Attack Aircraft
F-15 Eagle
F-15E Strike Eagle
EF-2000 Typhoon
F-5E Tiger II
Tornado ADV
Tornado IDS
http://www.combataircraft.com/en/Military-Aircraft/Saudi-Arabia/
Pangkalan Militer AS di Arab:
https://www.google.co.id/maps/search/us+military+air+force+base+arab/@19.0450524,89.3085471,4z


Lama2 Arab Saudi dan Israel seperti Abang-Adek. Saudi-Yahudi.
Sama2 ketakutan kalau Iran membangun reaktor Nuklir yang cuma buat pembangkit listrik bagi rakyat Iran (Indonesia juga punya reaktor nuklir).

Yang saya heran, Arab Saudi kok tidak merasa takut Israel punya ratusan bom nuklir? Padahal jarak Israel ke Arab Saudi lebih dekat daripada Iran ke Arab Saudi?

Kenapa Arab Saudi merasa aman dari ratusan bom nuklir yang dimiliki Israel? Kenapa?

Lavrov: Chances to reach Iran nuclear deal ‘pretty good’
The negotiations are opposed by some of Iran's regional rivals, most notably US allies - Israel and Saudi Arabia. Israel vigorously obstructed the negotiations, claiming that they would result in a “bad deal.” 
http://rt.com/news/245505-lavrov-iran-nuclear-deal/

 Israel setidaknya memiliki 80 hulu ledak nuklir dan cukup bahan untuk memproduksi lebih dari 190.
http://www.tempo.co/read/news/2013/09/16/115513868/Ilmuwan-Atom-Israel-Miliki-80-Nuklir

Berita dari The Jerusalem Post.
Israel adalah pendukung terbesar Koalisi Sunni (baca: Wahabi) yg dipimpin Arab Saudi melawan Syi'ah Houthi yang didukung Iran.
Israel sudah berurusan dengan milisi dukungan Iran di perbatasan utara (Hizbullah) dan selatan (Hamas di Gaza) dan melihat perkembangan negara Syi'ah ke Irak dan Yaman sebagai menakutkan terutama dgn program nuklirnya (FYI: ribuan tentara Israel tewas di tangan Hamas dan Hizbullah yg didukung Iran).

Berhubung AS sejak perang di Afghanistan dan Irak sudah jadi loyo (AS bangkrut karena biaya perang mencapai 4 trilyun dollar (Rp 50.000 Trilyun), maka peran Arab Saudi untuk memerangi milisi yang didukung Iran amat diharapkan Israel.

Pada tahun 2014 lalu, Israel membantai 2.300 rakyat Palestina dan melukai 17.000 rakyat Palestina. Jadi kita tunggu serangan Arab Saudi ke Israel jika benar2 peduli ummat Islam. Peduli Sunni... :)

The new Saudi leadership role in the region could provide a counter-force to Iran absent a US force doing so.

The Saudi-led Sunni coalition against the Iranian-backed Houthis in Yemen has no greater supporter than – Israel.

Israel is already dealing with Iranian-supported proxies on its northern and southern borders, and views the Shi’ite country’s spread into Iraq and Yemen as worrisome, especially in conjunction with its nuclear program.

When Shi’ite Houthi rebels took Yemen’s capital in September, it sent shock waves to countries on the Red Sea, scared of Yemen becoming an Iranian hub. Besides Israel, these countries are Saudi Arabia, Jordan, Egypt, Sudan, Eritrea and Djibouti.

The new Saudi leadership role in the region, demonstrated by King Salman and his ability to put aside Sunni differences such as Qatar’s and Turkey’s support for the Muslim Brotherhood, could provide a counter-force to Iran absent a US force doing so.

Analysts and a former deputy national security adviser told The Jerusalem Post on Sunday that Israel’s interest lies in the victory of the Saudi alliance over the Houthis.

“Israel’s clear interest is to see a rollback of Iranian influence in Yemen. This is true also in Syria, where the fall of [Syrian President Bashar] Assad will be a blow to the Shi’ite corridor,” Prof.

Efraim Inbar, director of the Begin-Sadat Center for Strategic Studies at Bar-Ilan University, told the Post. 

“Hopefully, the Saudis and the Egyptians will be able to hit the Houthis hard and arm Sunni tribes to get rid of Iranian influence,” said Inbar, adding that “Egypt is probably ready to use its air force, navy and even some ground troops to endear themselves to their Arab banker – Saudi Arabia – and other Gulf states.”

“Iran is becoming the gravest threat while the Americans do not provide security any longer,” argued Inbar.

Writing in The Washington Times, Daniel Pipes, the president of the Middle East Forum, said that the way the Arabs have united to counter Iran demonstrates that they do not see the Israeli-Palestinian conflict as the most pressing priority in the region.
http://www.jpost.com/Middle-East/Israel-rooting-for-the-Saudis-395552

Israel killed more Palestinians in 2014 than in any other year since 1967
More than 2,300 Palestinians killed and more than 17,000 injured, according to annual report by UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs

http://www.theguardian.com/world/2015/mar/27/israel-kills-more-palestinians-2014-than-any-other-year-since-1967

Wahabi Berdasarkan Al Qur’an dan Hadits
http://kabarislamia.com/2015/03/01/wahabi-berdasarkan-al-quran-dan-hadits/

Fitnah Media "Islam" (Baca: Khawarij) Thd Khaddafi


Khaddafi (Sunni Maliki) yang jadi Imam Sholat dan meng-Islamkan ratusan kepala suku di Libya dan membangun ribuan masjid di seluruh dunia termasuk Masjid Muamar Khaddafi (sekarang Az Zikra) di Sentul difitnah oleh Media seperti ArRahmah cs sebagai Taghut Fir'aun yang mengaku sebagai Tuhan.
Akibat fitnah dari Media Fitnah tsb, Khaddafi dibunuh. Begitu pula pengikutnya. 60 ribu orang tewas di Libya dan jumlahnya terus bertambah sebab para "Mujahidin" seperti ISIS dan Ikhwanul Muslimin sekarang saling bunuh demi mendapat kekuasaan. Libya sekarang jadi boneka AS gara2 Media Fitnah yg berkedok "Media Islam" bebas melancarkan fitnahnya.

K. H. Muhammad Arifin Ilham Alhamdulillah, sudah 3 X ke Libya, & 2 X sholat berjamaah di lapangan Moratania & Lapangan Tripoli sholat berjamaah yg dihadiri 873 ulama seluruh dunia & rakyat Libya, dg Imam langsung Muammar Qoddafy, bacaan panjang hampir 100 ayat AlBaqoroh, sbgn besar jamaah menangis, sebelumnya syahadat 456 muallaf dari suku2 Afrika, & dakwah beliau sll mengingatkan ttg ancaman Zionis & Barat, Pemimpin Arab boneka AS, selamatkan Palestina, Afghan & Irak…inilah kesanku pd almarhum, sahabatku FIllah.


FB Arifin Ilham Qaddafi
https://www.facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham/posts/10150425776404739
http://kabarislam.wordpress.com/2011/10/21/muammar-khadafi-pemberontak-libya-dan-kafir-harbi-as-dan-nato/
http://kabarislam.wordpress.com/2012/09/13/media-wahabi-antara-berita-dan-fitnah/

http://kabarislamia.com/2013/04/09/buat-para-penggemar-berita-arrahmah-com-dan-voa-islam-com/

Menurut orang Indonesia yg pernah tinggal di sana, listrik, air, sekolah, dan RS gratis. Warga yg menikah disediakan rumah. Ini karena kekayaan minyak Libya benar2 untruk rakyat Libya. Sekarang dikuasai AS sehingga Libya jadi miskin.

Meski bukan negara Islam, namun judi, pelacuran, minuman keras, dsb dilarang di sana.

Fitnah itu:

Mengungkap rahasia kelam sosok Qaddafi : Fir’aun, Toghut, dan Musailamah al-Kadzab dari Libya
http://arrahmah.com/read/2011/10/24/15936-serial-mengungkap-rahasia-kelam-sosok-qaddafi-firaun-toghut-dan-musailamah-al-kadzab-dari-libya-1.html

“Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak dapat masuk surga seorang yang gemar mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaih)

Allah Ta’ala berfirman: “Jangan pula engkau mematuhi orang yang suka mencela, berjalan membuat adu domba.” (al-Qalam: 11)

Allah mengutuk orang yang banyak berbohong:
“Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta” [QS Adz Dzaariyaat:10]

Hadits Nabi Tentang Keutamaan Persia (Iran)


Salah satu sahabat Nabi adalah Salman Al Farisi dari Persia. Salman menjadi arsitek pada perang Khandaq.
Keutamaan bangsa Persia dinyatakan oleh Nabi dalam satu hadits. Adakah ini Hadits Syi'ah oh Wahabi yang "Maha Benar" dan tukang ngeyel?
Keutamaan Persia (Iran)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Seandainya agama itu berada pada gugusan bintang yang bernama Tsuraya niscaya salah seorang dari Persia atau dari putra-putra Persia akan pergi ke sana untuk mendapatkannya. (Shahih Muslim No.4618)
Musuh Islam itu harusnya Israel (Yahudi) yang merampas tanah Palestina dan tahun 2014 saja membantai 2300 rakyat Palestina. Bukan Iran. Wahabi itu mau mengikuti Al Qur'an dan Hadits atau menjauh dari Al Qur'an dan Hadits? Atau memelintir-melintir makna Al Qur'an dan Hadits sehingga maknanya jadi terbalik? Sehingga kita benci Persia dan cinta Yahudi?

Nabi dalam Nubuwatnya menyatakan bahwa ummat Islam akan memerangi kaum Yahudi hingga habis:
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” [HR Muslim no. 2922, Imam Ahmad no. 27502 dan 10476, Bukhari no. 2926]
http://kabarislamia.com/2012/01/17/konflik-as-israel-arab-dengan-iran-mengkaji-al-quran-dan-hadits/
Pernyataan kaum Salafi Wahabi yang mengatakan lebih baik berteman dengan kaum Yahudi dan Nasrani ketimbang kaum Syi’ah sebetulnya bertentangan dengan ajaran Islam. Sebab kaum Yahudi dan Nasrani itu bukan cuma mengingkari sahabat, namun juga Allah, Kitab Al Qur’an, dan Nabi Muhammad.
Orang-orang yang beriman tidak akan mengambil kaum Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. [Al Maa-idah 51]
Hanya orang munafik yang dekat dengan kaum Yahudi dan Nasrani yang saat ini tengah memusuhi Islam dan membantai ummat Islam:
“Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” [Al Maa-idah 52]
http://media-islam.or.id/2011/11/30/haram-berteman-dengan-kafir-harbi-dan-membunuh-sesama-muslim/
Dari segi dalil Al Qur'an dan Hadits, tidak ada ayat yang menyatakan kita harus bersahabat dengan kaum Yahudi DAN Nasrani. Bertetangga yang rukun boleh. Tapi jika bersekutu dgn Yahudi dan Nasrani guna membantai sesama Muslim, itu sungguh jauh dari Al Qur'an dan Hadits.
Apalagi fakta yang ada saat ini Israel (Yahudi) yg merampas tanah Palestina dan tahun 2014 saja membantai 2300 rakyat Palestina itu musuh Islam. Begitu pula AS (Nasrani) yg membunuh ummat Islam di Afghanistan, Irak, Libya, Yaman, dsb. Sekutu AS dan Israel ini jelas munafik. Musuh Islam.
Jadi wajar-wajar sajalah. Kecuali jika Iran tiba-tiba menyerang Arab Saudi tanpa sebab, bolehlah kita menyerang Iran. Tapi ini kan tidak. Yang ada justru Arab Saudi menyerang Yaman.
http://kabarislamia.com/2011/12/31/ketika-as-dan-israel-menyerang-iran-anda-memihak-siapa/

Siapa yg tak kenal dgn Salman Al Farisi?
Sahabat Nabi dari Persia yg jadi arsitek perang Khandaq?
Tiba2 Wahabi Saudi membuat kita benci akan Persia / Iran.
Tiba2 ummat Islam tidak benci lagi dgn Yahudi/Israel. Berkat Wahabi Saudi, ayat wa lan tardlo 'an kal Yahuudu wa lan nashoro (al baqarah 120) tidak laku lagi. Ayat tsb cuma di kerongkongan saja.
Sekarang Wahabi Saudi cs dgn AS dan Israel menghancurkan Iraq, Libya, Suriah, Yaman, dan nanti Iran.

Tulisan ini bukan bertujuan membangga2kan atau melebih2kan suatu bangsa di atas bangsa lainnya. Ini hanya sebagai pengingat bagi sebagian kita yang saat ini gampang diprovokasi dengan isu2 sektarian Sunni-Syiah.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Iran adalah negara Syiah. Hal ini membuat mereka yang mengatakan "Syiah bukan Islam" dengan serta merta juga membenci Iran (Iranophobic). Meskipun jumhur ulama sepakat bahwa Syiah khususnya Mazhab Ja'fari dan Zaidi merupakan bagian dari Islam, kelompok ini tetap ngotot berseberangan dengan ijma ulama sedunia. Mereka menganggap Iran dan paham Syiahnya merupakan bahaya terbesar bagi umat Islam bahkan melebihi bahaya zionis Israel.
Mereka juga meyakini bahwa "bahaya" yang dimaksud disebabkan oleh kebencian turun temurun orang2 Iran akibat ditaklukkannya Imperium Persia yang merupakan nenek moyang bangsa Iran oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 642 masehi. Keislaman orang2 Persia dan anak keturunan mereka, orang2 Iran sekarang, menurut mereka adalah keislaman yg dibungkus kemunafikan yg bertujuan menghancurkan Islam dari dalam.
Mereka telah melupakan ayat Al-Quran Surat Muhammad (47) ayat 38:
"Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka diantara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan(Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan menganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini)."
Para ulama ahli tafsir menafsirkan ayat ini dengan menggunakan hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi, Tirmizi dan lain-lainnya dari Abu Hurairah berkata:
"Rasulullah saw. membaca ayat ini sampai akhir, maka para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah! Siapakah orang-orang itu yang jika kami berpaling, mereka akan menggantikan kami dan mereka tidak seperti kami?". Maka Rasulullah menepuk bahu Salman, kemudian berkata, "Inilah orangnya bersama kaumnya, demi Allah yang diriku di tangan-Nya, seandainya agama itu tergantung di bintang Surayya, dia akan dicapai oleh orang-orang dari Persia".
(Riwayat ini bisa kita temukan dalam beberapa kitab tafsir diantaranya:
- Tafsir ath Thabari,26/42.
- Tafsir al Qurthubi,16/258.
- Tafsir Fathu al Qadîr,5/43.
- Ad Durr al Mantsûr,6/55-56.
- Tafsir Ma’âlim at Tanzîl; Imam al Bangawi,6186.
- Tafsir Lubâb at Ta’wîl; Imam al Khâzin,6/186.)
Demikianlah Rasulullah SAW menggambarkan kegigihan orang2 Persia dalam mencari hidayah Islam. Betul imperium Persia runtuh akibat penaklukan Umar bin Khattab ra. Namun sebagaimana sejarah menunjukkan, dimana Islam memasuki suatu negeri, maka para penduduknya tidak ada yang dipaksa untuk memeluk Islam. Mereka bebas melaksanakan ajaran agama mereka. Adapun mereka yg kemudian memeluk Islam adalah karena kesadaran mereka sendiri akan cahaya kebenaran yang dibawa oleh Islam.
Demikian pula dengan bangsa Persia. Terlebih lagi Rasulullah SAW telah menunjukkan pada kita karakter bangsa Persia ketika menafsirkan QS Muhammad ayat 38 di atas.
Kita juga tentu hafal dengan kisah sahabat Salman Al-Farisi ra. yg disebut dalam hadits di atas. Bagaimana begitu gigihnya Salman, seorang Persia, dalam mencari kebenaran, yang rela meninggalkan kemewahan hidupnya sebagai anak kepala suku di Persia, meninggalkan agama majusi untuk memeluk agama nasrani sehingga ia dipasung oleh ayahnya. Ia kemudian berhasil lari dan meninggalkan kampung halamannya, tanah Persia, menuju ke Syiria untuk mendalami agama Nasrani melaui seorang pendeta. Dan ketika sang pendeta mengatakan kepadanya tentang kabar akan datangnya seorang Nabi dari bangsa Arab, iapun rela menjual semua ternak kambing dan sapi yang dimilikinya kepada kafilah dagang Arab sebagai "ongkos" perjalanan agar kafilah tadi bersedia membawanya ke tanah Arab.
Hingga tibalah ia di Wadil Qura'. Semula ia mengira di tempat ini ia akan menjumpai Nabi yang dimaksud. Namun ternyata ia salah.
Karena tidak memiliki tempat tinggal dan kehabisan bekal, ia pun rela dibeli sebagai budak oleh kaum Yahudi Bani Quraizhah yang kemudian membawanya ke Madinah. Dan ketika Rasulullah hijrah ke Madinah, ia pun tidak serta merta mengimani kenabian Rasulullah sebelum ia menyelidiki secara seksama tanda2 kenabian yg ada pada Rasulullah. Sehingga setelah melihat tanda2 kenabian itu, barulah ia dengan penuh sukacita mengucapkan kalimat syahadat.
Demikianlah kisah kegigihan Salman Al-Farisi, seorang Persia, dalam mencari kebenaran agama. Rasulullah pun memahami bahwa kegigihan yang demikian juga ada pada diri kaum Persia, sebagaimana termaksud dalam hadits di atas.
Sayang sekali, sebagian dari kita sekarang melupakan kisah Salman, melupakan hadits Rasulullah, terbutakan oleh ashobiyah, sehingga sedemikian alerginya terhadap bangsa Iran. Begitu mudahnya diadu domba dengan isu Sunni-Syiah. Memandang Iran sebagai musuh Islam. Menuduh bangsa Iran memiliki dendam kesumat turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya karena penaklukkan Persia. Menuduh Iran ingin mendirikan kembali imperium Persia lengkap dengan agama Majusinya. Suatu tuduhan yang tidak memiliki dasar yang kuat selain karena ashobiyah.
Iran dan Syiahnya adalah bagian dari Islam. Seharusnya umat ini bersatu padu dan mengenali siapa musuh sebenarnya.

Dajjal Lawan Imam Mahdi: Siapa yang Anda Dukung?


Di Akhir Zaman nanti akan ada 2 pihak yang bertempur: Dajjal melawan Imam Mahdi. Dajjal adalah Yahudi. Imam Mahdi adalah keturunan Nabi Muhammad SAW yang bernama Muhammad bin Abdullah.
Nah pada siapakah kita akan berpihak?
Dajjal Yahudi?
Ataukah Imam Mahdi yang keturunan Nabi?

Di setiap sholat, kita membaca Tahiyat Akhir yang berisi doa agar Rahmat, Kesejahteraan, dan Keberkahan Allah dilimpahkan kepada Nabi Muhammad dan Keluarga Nabi Muhammad sebagaimana yang dilimpahkan pada Nabi Ibrahim dan keluarganya.


Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kama shollaita 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim. Wa barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kama barakta 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim. 

Nah keluarga Nabi Muhammad ini sebagaimana keluarga Nabi Ibrahim, tidak terbatas pada anak dan cucu. Contohnya rahmat dan berkah Allah kepada keluarga Nabi Ibrahim itu meliputi 2000 tahun lamanya. Dari Nabi Ibrahim yang hidup sekitar 2000 sebelum Masehi, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, Daud, hingga Nabi Isa yang hidup sekitar tahun 0 Masehi.

Jadi keluarga Nabi Muhammad juga begitu, insya Allah meliputi ribuan tahun juga lamanya dari para Habib / Sayyid yang ada sekarang, hingga Imam Mahdi nanti. Rahmat, Kesejahteraan, dan Keberkahan Allah insya Allah menyertai keluarga Nabi sebagaimana yang telah diberikan kepada keluarga Nabi Ibrahim.

Itulah sebabnya kenapa Muslim Aswaja di Betawi begitu menghormati para Habib. Menghormati keturunan Nabi.

Bacaan Tahiyat Akhir :
Attahiyatul mubarakatus solawatut taiyibatu laillah. Assalamu'alaika aiyuhan nabiyu warahmatullayhi wabarakatuh. Assalamu'alaina wa'la 'ibadillahis salihin. Asyahadu alla illaha illallah. Wa'asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Allahumma solli'ala Muhammad wa'ala aliMuhammad. Kama sollaita'ala Ibrahim wa'ala aliIbrahim. Wabarik 'ala Muhammad wa'ala aliMuhammad. Kama barakta 'ala Ibrahim wa'ala aliIbrahim. Fil 'alamina innaka hamidummajid.

Maksudnya:
Salam dan sejahtera, sembah bakti dan segala kebaikan bagi Allah. Salam atasmu wahai Nabi dan rahmat Allah dan keberkatanNya. Demikian pula mudah mudahan dianugerahkan kepada kita dan kepada segenap hamba-hambaNya yang soleh. Aku mengaku bahawa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku mengaku bahawa Nabi Muhammad itu pesuruh Allah. Ya Allah berilah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kita Nabi Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti apa yang telah Engkau anugerahkan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad. Seperti yang Engkau berkati Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Tinggi. 

Read more: http://www.adibsite.com/2013/12/bacaan-tahiyat-awal-dan-akhir.html#ixzz3VwsgQsfu

Dajjal:
http://mediaislamraya.blogspot.com/2013/05/dajjal-sang-penipu.html

Imam Mahdi:
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku (Keturunan Nabi) namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdullah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435) 

Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku." (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) 

http://mediaislamraya.blogspot.com/2013/02/imam-mahdi.html

Kemiskinan dan Pemberontakan Rakyat Yaman


Kenapa Rakyat Yaman seperti Syi'ah Hutsi dan Al Qaidah berontak?
Karena Yaman dilanda kemiskinan yang amat parah. Bisa makan sekali sehari saja mereka sudah beruntung.
Menurut PBB 54% penduduk Yaman miskin. 45% kelaparan. Akses mereka ke tanah, sungai dsb amat terbatas karena dimonopoli oleh pengusaha pro AS. Presiden Yaman bagaikan boneka AS yang tidak bisa mensejahterakan rakyatnya. Sementara negara2 Teluk dan Arab Saudi bergelimang kemewahan. Tidak memikirkan rakyat Yaman.

Dengan luas 530.000 km2 (Jawa 127.000 km2) dan adanya minyak di Yaman, seharusnya rakyat Yaman tidak miskin. Namun penjajahan ekonomi yang dilakukan AS dan negara2 Arab lainnya membuat rakyat Yaman dibelenggu kemiskinan.


Saat rakyat Yaman berontak dan presiden Hadi kabur ke Arab Saudi dan minta Arab Saudi membom Yaman, maka Arab Saudi pun dgn amat dermawan menyumbangkan bom2 dan rudal2 kepada rakyat Yaman. Banyak Rakyat Yaman yang tewas karenanya.



Wilayah Yaman sekarang sebagian besar terbagi 2: Syi'ah Hutsi dan Al Qaidah: http://www.bbc.com/news/world-middle-east-32082616

Pangeran2 Arab lebih suka menghabiskan uangnya untuk beli Klub Bola di Eropa, beli Mobil Lamborghini yang dilapis emas, atau membangun gedung2 super tinggi hingga 800 meter lebih yang melebihi tinggu gedung WTC AS yang cuma 417 m. Mereka lupakan rakyat Yaman. Sekarang mereka seolah2 "peduli" pada Yaman?

Ada berita Arab Saudi memberi sumbangan kemanusiaan Rp 650 milyar kepada 45.000 rakyat Yaman. Dengan produksi minyak sekitar 10 juta bph dan harga minyak US$ 50/brl, dalam setahun Arab Saudi dapat Rp 2.370 Trilyun dari minyak. Angka tsb jauh di bawah angka Rp 59 Trilyun dari zakat 2,5% yang harus dibayar. Penduduk Yaman yang kelaparan ada 10.000.000. Jelas bantuan tsb jauh dari mencukupi.

Ini berita tahun 2012 dari Republika. Sekarang tentu lebih parah lagi:

Rakyat Yaman Jalani Puasa dalam Kemiskinan 
Yaman Observer.com
Seorang anak di Yaman tengah mengantri untuk mengambil air bersih
REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A - Keluarga Bakri al-Malhani adalah salah satu keluarga paling miskin di Ibu Kota Yaman, Sana'a, dan mereka percaya berpuasa adalah usaha terakhir mereka di tengah kemiskinan parah yang melanda sebanyak separuh warga di negeri itu.

"Kami tak memiliki apa-apa selama Ramadhan. Kami dan anak kami akan tidur sepanjang hari dan berharap kami dapat memperoleh makan satu kali pada akhirnya," kata ayah Bakri al-Malhani.

PBB telah memperingatkan sebanyak 45 persen warga, 10 juta orang, menderita kerawanan pangan dan kekurangan gizi mempengaruhi sebanyak satu juta anak yang berusia di bawah lima tahun di Yaman.

Marzouk Mohsen, Direktur Pusat Penelitian Pembangunan Sosial dan Ekonomi Yaman, mengatakan Yaman telah terdaftar di antara 10 negara teratas di dunia yang mengalami kerawanan pangan parah.

"Sebanyak 10 juta orang menderita akibat kerawanan pangan termasuk 1,5 juta orang yang menghadapi kelaparan," katanya.
http://ramadhan.republika.co.id/berita/ramadhan/puasa-mancanegara/12/07/20/m7fuvx-rakyat-yaman-jalani-puasa-dalam-kemiskinan

Raja Arab Saudi Raja Abdullah dikabarkan memberikan dana sebesar Rp 650 miliar untuk membantu 45 ribu keluarga miskin di Yaman, Selasa (2/12)
http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/global/14/12/02/nfy8om-raja-arab-saudi-bantu-pendanaan-untuk-berantas-kemiskinan-di-yaman

4 dari 6 orang yang terbakar akibat pemboman udara Arab Saudi adalah anak2. Menurut PBB paling sedikit ada 62 anak yang tewas:

Amnesty International accused the Saudi-led coalition of "turning a blind eye to civilian deaths" as it reported four children were among six burned to death in strikes on Ibb, in central Yemen.
The UN children's fund said that at least 62 children had been killed and 30 injured during the fighting in Yemen over the past week.

http://news.yahoo.com/un-rights-chief-warns-yemen-verge-total-collapse-142926452.html

Minggu, 29 Maret 2015

Jangan Membenci Satu Kaum Secara Berlebihan


Mudah2an kita bisa memahami dan mengamalkan Al Qur'an dan Hadits ini. Jangan cuma di kerongkongan.
Jangan lebay dalam mencintai atau membenci sesuatu. Biasa biasa saja. Jangan sampai karena kita amat membenci satu kaum, akhirnya kita justru menganiaya mereka secara keji / biadab:

"...Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka)..." [Al Maa-idah 2]
"... Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa..." [Al Maa-idah 8]
Kita harus hati2 terhadap aliran ekstrim "Penegak Sunnah" yang menanamkan kebencian yang amat sangat pada satu kaum sehingga akhirnya membantai kaum tsb dgn berbagai bom bunuh diri. Nabi dan para sahabat meng-Islam-kan Orang Kafir tanpa paksaan. Laa ikroha fid diin. Bukan membantai orang kafir.


Dari hadits Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda :

ْﺐِﺒْﺣَﺃ َﻚَﺒﻴِﺒَﺣ ﺎًﻧْﻮَﻫ ﺎَﻣ ﻰَﺴَﻋ ْﻥَﺃ َﻥﻮُﻜَﻳ َﻚَﻀْﻴِﻐَﺑ ﺎًﻣْﻮَﻳ ،ﺎَﻣ
ْﺾِﻐْﺑَﺃَﻭ َﻚَﻀْﻴِﻐَﺑ ﺎًﻧْﻮَﻫ ﺎَﻣ ﻰَﺴَﻋ ْﻥَﺃ َﻥﻮُﻜَﻳ َﻚَﺒﻴِﺒَﺣ ﺎًﻣْﻮَﻳ
ﺎَﻣ

“Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya. Bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti harus kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi di satu hari nanti dia menjadi orang yang harus kamu cintai.” 

[HR. At-Tirmidzi no.1997 dan dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani
dalam Shahih Al-Jami’ no. 178]

Umar bin Al-Khaththab ra berkata, “Wahai Aslam, janganlah rasa cintamu berlebihan dan jangan sampai kebencianmu membinasakan.” Aslam berkata, “Bagaimana itu?” Umar radiallohu anhu berkata, “Jika engkau mencintai seseorang, janganlah berlebihan seperti halnya anak kecil yang menyenangi sesuatu dengan berlebihan. Jika engkau membenci seseorang, jangan sampai kebencian menimbulkan keinginan orang yang kamu
benci celaka atau binasanya.”

Al-Hasan Al-Bashri ra berkata, “Hendaknya kalian mencintai jangan berlebihan dan membenci tidak berlebihan. Telah ada orang-orang yang berlebihan dalam mencintai satu
kaum akhirnya binasa. Ada pula yang berlebihan dalam membenci satu kaum dan mereka pun binasa.”

[Lihat Ni’matul Ukhuwah hal. 41]

https://m.facebook.com/MutiaraHaditsPilihan/posts/460022750774029

Najd (Arab Saudi) Serang Yaman dan Syam


Irak hancur karena diserang AS yg diundang Arab Saudi. Suriah hancur karena bughot yg didukung AS dan Saudi. Yaman pun di ambang kehancuran setelah tentara AS, Inggris, dan juga Saudi bercokol di situ.

“Dari ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda :”Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman bagi kami.“ Mereka memohon: “Najd kami lagi wahai Rasulullah, doakan berkah.” beliau menjawab: “Ya Allah berkahilah Syam dan Yaman bagi kami.” mereka memohon: “Najd kami lagi wahai Rasulullah, doakan berkah.” Beliau ( Nabi Muhammad Saw ) menjawab: Di Najd itu tempatnya segala kegoncangan dan berbagai macam fitnah. Dan disana akan lahir generasi pengikut syetan.”

Hadits shahih ini diriwayatkan oleh Al Bukhari (979), al-Turmudzi (3888) dan ahmad (5715). Menurut para ulama seperti al-Imam al-Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, Al-Hafidz Al-Ghummari, al-Hafidz al-‘Abdari dan lain-lain, maksud dari generasi pengikut syetan adalah yang akan lahir di Najd dalam hadits tersebut adalah kelompok Wahabi.
Karena sangat pentingnya untuk mewaspadai hal tersebut, maka akan timbul pertanyaan, siapakah kelompok Wahabi itu sebenarnya? serta amaliyah- amaliyah seperti apa yang mereka lakukan sehingga Nabi mengatakan bahwa mereka adalah generasi pengikut syetan? Disini akan diuraikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sangat fundamental tersebut.

Pelopor kelompok ini adalah Muhammad bin Abdul Wahab. Oleh karena itu para ulama mengatakan paham/sekte ini dengan sebutan Wahabiyah, dinisbatkan kepada ayahnya yaitu Abdul Wahab. Walaupun secara nomenklatur penamaannya sebenarnya salah, karena pembangun pertama asas gerakan ini adalah Muhammad, bukan Abdul Wahab. Namun bukan merupakan esensi mengenai permasalahan ini.

(CAtatan:  Penamaan Wahabi menurut nama Bapak tidak salah. DAlam Islam kadang begitu. COntoh Hanbali itu dari bapak Ahmad bin Hanbal. BUkan Ahmadi.)

Muhammad bin Abdul Wahab berasal dari kabilah bani Tamim, lahir tahun 1115 H, dan wafat 1206 H. menurut buku Kasyfus Syubahat yang ditulis oleh cucunya, yaitu Abdul Lathif bin Ibrahim Ali Syekh bahwa Muhammda bin Abdul Wahab lahir di suatu desa yang bernama “ainiyah”.

Pada awalnya dia belajar di Makkah dan Madinah, diantara gurunya adalah Syekh Muhammad Sulaiman Al Kurdi, Syekh Abdul Wahab (ayahnya sendiri), dan kakaknya Sulaiman bin Abdul Wahab. Namun sungguh pun demikian, walaupun semua gurunya berfaham ahlusunnah wal jama’ah, akan tetapi Muhammad bin abdul Wahab ini mengajarkan ajaran baru yang nyleneh dan tidak sesuai dengan kebanyakan para ulama.

Mula-mula pada saat dia di Madinah melihat amalan-amalan/ibadat-ibadat orang Islam dihadapan makam Nabi yang berlainan dengan syari’at Islam, menurut pandangannya. Kemudian pindah ke Basra dan menyiarkan fatwanya yang ganjil-ganjil tetapi dia segera diusir oleh penguasa dan dikeluarkan dari kota Basrah.

Kemudian ia menyampaikan fatwanya yang lagi-lagi sangat ganjil di negerinya sendiri yaitu ‘ainiyah. Tetapi Raja di negeri itu yang namanya Utsman bin Ahmad bin Ma’mar yang mulanya menolong tetapi setelah mendengar fatwa-fatwanya lalu mengusir dan berusaha membunuhnya. Kemudian ia pindah ke Dur’iyah yang rajanya bernama Muhammad bin Sa’ud. Di daerah ini Muhammad bin Abdul Wahab didukung sepenuhnya oleh penguasa negeri tersebut, sehingga bersatulah antara ulama dan penguasa yang akhirnya bergabunglah antara paham agama dengan raja.

Karena didukung oleh kekuasaan Raja, maka Muhammad bin Abdul Wahab sanagt leluasa menfatwakan faham-fahamnya tersebut, bahkan pengikutnya semakin bertambah. Biasanya dia menfatwakan orang-orang di Makkah itu banyak yang kafir, karena mereka berdo’a dengan bertawasul dihadapan makan Nabi, membolehkan berkunjung jauh menziarahi makam Nabi, memuji-muji Nabi dengan membaca sholawat burdah, dalailul khairat yang dianggap berlebih-lebihan memuji Nabi, membaca kisah-kisah maulid Barzanji dan akhirnya mereka dikafirkan karena tidak mau mengikuti Muhammad bin Abdul Wahab.

Didalam buku yang berjudul Radikalisme Sekte Wahabiyah ini penulis banyak mengurai pendapat-pendapat mereka yang terkesan berani dan ekstrem, antara lain: mengingkari kenabian Adam, Syits, dan Idris, mengkafirkan Hawa, mengatakan alam azali, neraka fana’, menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya, mengatakan Allah jism, menisbatkan anggota badan, duduk dan sifat-sifat makhluk kepada Allah. (hal 15).

Faham-faham Wahabi yang bisa kita lihat pada saat sekarang adalah dengan cara mengetahui amalan-amalannya antara lain yang ditulis dalam buku ini adalah: mengharamkan berdo’a berjama’ah, mengharamkan adzan kedua pada sholat Jum’at, mengharamkan sholat sunnah qobliyah Jum’at, mengharamkan berjabat tangan setelah selesai sholat berjam;ah, haram beristigotsah, tawasul, tahlilan dan lain sebagainya.

Bahkan, untuk membongkar kesesatan faham ini ke akar-akarnya, penulis memaparkan bagaimana afiliasi Muhammad bin Abdul Wahab serta ulama-ulama Wahabiyah yang lain (Ibnu Baz, Al Albani dll) dengan Yahudi, bahkan kesamaan antara paham Wahabi dengan faham Yahudi sekalipun diulas dalam buku ini.

Penisbatan radikalisme dalam kubu gerakan ini dikarenakan barang siapa yang tidak sesuai atau ikut dalam kelompoknya, maka halal darahnya untuk dibunuh karena sudah berstatus kafir. Salah satu contohnya adalah seperti yang dikutip dalam buku ini dalam koran As-Safar Sabtu 30 Mei 2001 (h.11) Muhammad Hasanin merilis isi sebuah dokumen yang mengatakan bahwa salah seorang pembesar Wahabiyah mengatakan:

“Tidak seyogyanya ada peperangan antara orang-orang pilihan Islam (Wahabi) kecuali melawan orang-orang musyrik dan kafir, orang kafir yang musyrik pertama kali adalah orang-orang Turki Usmaniyah dan juga keturunan Bani Hasyim dan ringkasnya seluruh pengikut Nabi Muhammd selain kelompok Wahabi.”
Tiada gading yang tak retak, inilah istilah bagi setiap sesuatu pasti memiliki kekurangan, termasuk dalam buku ini. Antara lain adalah dalam pedoman penulisan karya ilmiah memang buku ini kurang begitu memperhatikan. footnote yang menjadi suatu keharusan untuk memperlihatkan validitas suatu karya terkesan diabaikan pada bagian-bagian akhir dalam buku ini. Padahal dalam bagian yang tanpa catatan kaki ini merupakan komponen krusial yang merupakan esesnsi ditulisnya buku ini. Serta peredaran buku yang memang kebutuhan ummat ini dirasa sangat minim, dikarenakan peresensi sendiri mendapatkannya pada saat pelatihan ahlusunnah wal jama’ah bukan dengan cara membeli di toko buku.

Namun secara keseluruhan buku ini sangat bagus untuk dibaca oleh ummat Islam secara keseluruhan dan semua kalangan, karena dapat membentengi diri sekaligus mewaspadai faham-faham Wahabiyah yang dewasa ini kian menunjukkan geliatnya.



* Koordinator ASWAJA Center IPNU IAIN Sunan Ampel Surabaya

Buku: Tunas Radikalisme dari Najd
Tunas
Radikalisme
dari
Najd
Judul Buku: Radikalisme Sekte Wahabiyah

Penulis: Syekh Fathi al Misri al Azhari

Penerjemah: Asyhari Masduqi

Penerbit: Pustaka Asy’ari

Cetakan: I, 2011

Tebal: 236 halaman

Peresensi: Winarto Eka Wahyudi*
http://ummatipress.com/generasi-pengikut-syetan-dari-najd-hijaz-arab-saudi-merambah-dunia-islam.html

Wahabi Berdasarkan Al Qur’an dan Hadits. 
Http://kabarislamia.com/2015/03/01/wahabi-berdasarkan-al-quran-dan-hadits/

Rabu, 25 Maret 2015

Doa setelah sholat Witir


Doa setelah sholat Witir
Isinya amat bagus. Mendekat kepada Allah. Mohon Iman dan hati yg khusyuk. Ilmu yg manfaat, bisa melakukan amal saleh (perbuatan baik), tetap dalam Islam, dan diberi berbagai kebaikan. Mohon agar amal seperti sholat diterima. Kemudian doa kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan juga semua sahabatnya.


Artinya :
“Ya Allah, ya Tuhan kami, kami memohon kepada-Mu (mohon diberi) iman yang lenggeng, dan kami mohon kepada-Mu hati kami yang khusyu’, dan kami mohon kepada-Mu diberi ilmu yang bermanfaat, dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar, dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shalih dan mohon tetap dalam agama islam, dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah, dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan, dan kami mohon kesehatan yang sempurna, dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami, dan kami mohon kecukupan. Ya Allah ya Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, rukuk kami, dan khusyu’ kami, dan pengabdian kami, dan sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama shalat, ya Allah, ya Allah, ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang, semoga Allah memberi kesejahteraan atas sebaik-baik makhluk-Nya yaitu Nabi Muhammad, atas keluarga dan semua sahabatnya, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”.

http://www.mutiarapublic.com/ragam-public/kumpulan-doa/doa-sesudah-shalat-witir-bahasa-arab-dan-latin/

Baca Al Qur'an dan Hadits Tak Otomatis Anda Jadi Ulama


Membaca Buku "Cara Jadi Pilot", tidak otomatis membuat anda jadi seorang pilot. 
Begitu pula membaca Al Qur'an dan Hadits, tidak otomatis membuat jadi ulama.

Perlu berguru dan latihan bertahun2 bersama pilot asli agar bisa jadi pilot beneran.
Perlu berguru dan belajar bertahun2 bersama para ulama baru bisa jadi ulama beneran.

Orang ini sudah membaca Bab "Cara Terbang" dgn baik. Apakah dia bisa mengamalkan Bab "Cara Mendarat dengan Selamat"?


Kembali pada Al Qur'an dan Hadits Tapi Tinggalkan Ulama?
http://kabarislamia.blogspot.com/2014/08/kembali-pada-al-quran-dan-hadits-tapi.html

Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771)

“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/01/19/ciri-khawarij-tak-mengamalkan-al-quran-dan-membunuh-muslim/

Selasa, 24 Maret 2015

Fiqih Imam Ali: Induk dari Semua Mazhab Fiqih Islam


Selain sering disebut sebagai Khalifah, Ali juga kadang2 disebut sebagai Imam Ali. Kalau Khalifah lain hingga saat ini saya belum pernah mendengar istilah "Imam" Abu Bakar, Imam Umar, dan Imam Usman. Bukan berarti Abu Bakar, Umar, dan Usman ilmunya lebih rendah daripada Ali, namun usia mereka lebih tua dan meninggal lebih dulu dari Ali.

Coba kita lihat tahun lahir dan tahun kematian mereka:

Ali lahir tahun -23 H dan wafat tahun 40 H.
Nabi Muhammad lahir -53 H (570 M) dan wafat tahun 11 H.
Abu Bakar lahir -51 H dan wafat tahun 13 H.
Umar lahir -47 H dan wafat tahun 23 H.
Usman lahir -47 H dan wafat tahun 35 H.


http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad
http://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Bakar_Ash-Shiddiq
http://id.wikipedia.org/wiki/Umar_bin_Khattab 
http://en.wikipedia.org/wiki/Uthman
http://id.wikipedia.org/wiki/Ali_bin_Abi_Thalib

Abu Bakar ra wafat 2 tahun setelah Nabi meninggal. Para sahabat ilmu Islamnya jago2 sebab mereka belajar Islam dari Nabi langsung. Oleh karena itu posisi Abu Bakar sebagai Imam agama kurang menonjol karena para sahabat Nabi yang levelnya Imam masih banyak yang hidup. Meski bisa jadi ilmu Abu Bakar lebih tinggi dari Ali. Khalifah Abu Bakar saat itu disibukkan oleh banyak pemberontakan dan perang. Jadi kurang fokus dalam mengajar agama.

Umar bin Khothob yang meninggal tahun 13 H juga wafat 12 tahun setelah Nabi meninggal. Para sahabat juga masih banyak yang hidup. Ada pun Usman mungkin lebih terkenal sebagai saudagar dan khalifah. Beliau wafat pada umur 78 tahun. Jadi relatif sudah terlalu tua.

Nah Ali yang hidup hingga tahun 40 H, yaitu 29 tahun setelah wafatnya Nabi dan tidak terpilih sebagai Khalifah hingga tahun 35 H. Artinya selama 24 tahun, Ali fokus mengajar ilmu agama sebab selama itu tidak jadi Khalifah. Ali hidup hingga 29 tahun setelah wafatnya Nabi. Artinya pada saat itu, sahabat2 yang ilmunya sedalam Ali juga telah banyak yang meninggal terutama saat peperangan. Karena itulah akhirnya pada saat itu, Ali jadi lebih menonjol karena generasi baru Islam yang belum pernah ketemu Nabi bahkan Abu Bakar, mulai belajar agama. Dan kenapa saat Nabi meninggal Ali tidak jadi Khalifah, saya lihat di usia 34 tahun, Ali belum matang sebagai pemimpin. Apalagi saat itu banyak pemberontakan2 terjadi.

Jadi Ali akhirnya fokus sebagai guru agama sehingga akhirnya disebut Imam baik oleh Sunni mau pun Syi'ah. Di Sunni, Imam itu berlaku bagi orang yang ilmu agamanya dianggap mumpuni. Misalnya Imam Malik dan Imam Syafi'ie untuk Fiqih, Imam Asy'ari untuk Aqidah, Imam Bukhari dan Imam Nawawi untuk hadits, dsb. Ini dari Wikipedia:
===
Uniknya meskipun Sunni tidak mengakui konsep Imamah mereka setuju memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. 
http://id.wikipedia.org/wiki/Ali_bin_Abi_Thalib
===

Meski saya sudah pernah mendengar / membaca orang menyebut Imam Ali, namun kitab Fiqih Imam Ali ini saya baru dengar. Ini pak Ahmad Zarkasih yang menulisnya. Dan bisa jadi ini adalah cikal bakal Mazhab yang pertama mengingat yang saya tahu adalah Mazhab Ja'fariyah dan Zaidiyah dari Syi'ah, dan Mazhab Maliki, Hanafi, Syafi'ie, dan Hambali dari Sunni. Dan semua ini ternyata bibitnya dari Imam Ali,

Ada lagu dari Haddad Alwi yang menyatakan, Nabi: Ana madinatul 'ilm, wa aliyyun babuha. Saya kota ilmu, dan Ali adalah pintunya. Wahabi bilang ini hadits Syi'ah. Tapi Hadits dari Imam Muslim cukup bagi kita untuk mengakui alimnya Ali:

Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata: 
Rasulullah saw. berkata kepada Ali bin Abu Thalib: Sesungguhnya kedudukanmu terhadapku adalah seperti kedudukan Harun terhadap Musa, hanya saja tidak ada seorang nabi pun sesudahku. (Shahih Muslim No.4418)

Ahmad Zarkasih
March 18 at 8:44am · 
Ternyata memang, Imam Ali r.a. itu sumber dari semua madrasah fiqih yang ada di jagad raya ini, dari mulai ja’fariyah, Zaidiyah, Hanafiyah sampai madhzab Imam Ahmad bin Hanbal. Semua madzhab ini bibitnya muncul dari kecerdasan seorang sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. yang Allah s.w.t. anugerahkan kepada beliau.
Imam Abu Hanifah dan 2 sahabat sekaligus muridnya; Ya’qub Abu Yusuf dan Muhammad bin Hasan, belajar fiqih dari tangan ahl Bait, yaitu Imam Ja’far al-Shadiq, dan beliau mendapatkan fiqih dari ayahnya Muhammad al-Baqir. Beliau juga dari ayahnya, yaitu Ali Zainal-‘Abidin bin Husain yang merupakan cucu sayyidina Ali r.a. yang sudah barang tentu belajar dari kakeknya.
Imam Malik berguru kepada Rabi’ah al-Ra’yu, yang mana Rabi’ah berguru kepada ‘Ikrimah. Dan beliau mendapatkan fiqihnya dari tuannya, yaitu sayyidina Ibn Abbas r.a.yang juga pernah belajar dari sayyidina Ali r.a.. selain jalan itu, ada jalan lain yaitu dari sayyidina Ibn Umar r.a., salah satu Fuqaha’ al-madinah yang merupakan bibitnya madzhab Ahl Madinah (Imam Malik).
Imam al-Syafi’i, berguru ke Imam Malik, artinya punya jalan sama kepada Imam Ali r.a.. dan Madzhab al-Hanabilah yang dipimpin oleh Imam Ahmad bin Hanbal adalah murid langsung Imam al-Syafi’i. semua punya garis keilmuan kepada sayyidina Ali r.a.
Kalau madzhab zaidiyah, ya jelas, toh beliau, Imam Zaid adalah anak dari Ali Zainal-‘Abidin, yang merupakan anak dari cucunya Sayyidina Ali r.a., yaitu Husain.
Madzhab Imamiyah apalagi, mereka bukan hanya punya garis keilmuan, bahkan mereka mengaku-ngaku kalau fiqihnya itu adalah fiqih sayyidina Ali r.a., karena sang Imam adalah Imam pertama dari 12 Imam yang mereka agungkan.
Jadi bisa dikatakan bahwa sayyidina Ali r.a. adalah bapak segala madzhab fiqih. Dan memang tidak ada yang mergukan kecerdasan dan keilmuan seorang sang Imam. Bahkan Nabi Muhammad mengakui itu, dan juga para sahabat.
Beberapa contoh telah banyak disebutkan oleh ulama tentang kecerdasan sayyidina Ali r.a. ini, salah satunya ketika beliau memjadi otaku tama dalam fatwa sayyidina Umar bin Khaththab –ketika menjadi khalifah- dalam hal had (hukuman) bagi peminum khamr.
Beliau –Umar bin khathtahb- bermusyawarah dengan para petinggi sahabat terkait peminum khamr. Lalu sayyidina Ali r.a. mengatakan: “Orang mabuk itu kalau mabuk, bisa ‘ngaco’ bicaranya, kalau sudang nagco, dia akan menuduh tanpa bukti (qazaf) orang lain, maka hukumannya adalah cambuk 80 kali sebagaimana orang yang melakukan qazaf.” Dan inilah yang dijadikan regulasi hukum oleh sayyidina Umar bin khaththab.
Ada lagi, yaitu ketika sayyidina Umar meminta pendapat tentang hukuman bagi sekelompok orang yang membunuh, apakah dibunuh semua atau hanya pimpinan kelompok saja. Karena memang dalam al-Qur’an “satu nyawa dibalas satu nyawa!”, tidak dijelaskan bagaimana jika yang membunuh itu persekongkolan orang banyak.
Akhirnya Imam Ali r.a. memberi pendapat: “wahai Amirul-Mukminin, bagaiama kau melihat jika ada sekelompok orang yang mencuri unta, satu orang memegang kaki unta yang satu dan yang lainnya juga memgang bagian kaki yang lain, apakah mereka semua dipotong tangannya?” sayyidina Umar r.a. menjawab: “tentu!”, Imam Ali r.a. pun meneruskan: “nah, begitu juga dalam hal ini!”.
Itulah yang kemudian mendasari fatwa sayyidina Umar r.a. bahwa orang yang mebunuh beramai-ramai, semuanya diqishash.
Wallahu a’lam

Persatuan Sunni Melawan Syi'ah?


Kalau cuma "persatuan" Sunni (NU+Salafi Wahabi) melawan Syi'ah, ini masih namimah dan 'ashobiyyah. Kalau ISLAM yg diutamakan. Ukhuwah ISLAMiyah (Sunni dan Syi'ah) yg diusung, baru Islam akan maju.   Sunni jika diadu dgn Syi'ah, babak belur juga keduanya. Bayangkan jika 75 juta Syi'ah Iran+15 juta Syi'ah Iraq+5 juta Syi'ah Suriah dan Lebanon+10 juta Syi'ah Yaman diadu dgn 100 juta Sunni di Saudi dan Turki, kan malah hancur. Damai itu indah.

“Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” [Ar Ruum:32]
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” [Al An’aam:159]


http://kabarislamia.com/2013/08/06/risalah-amman-ijma-ulama-dianggap-akal2an-syiah-oleh-wahabi/

Kalau Syi'ah dikafirkan, terus Ulama Aswaja seperti Habib Rizieq, KH Said Aqil Siradj, KH Quraisy Shihab dsb difitnah sbg Syi'ah / Kafir, itu sama dgn fitnah dan namimah namanya: http://kabarislamia.com/2014/12/09/ulama-sunni-yang-difitnah-sebagai-syiah-oleh-wahabi/ 

Kalau ukhuwah Islamiyah / persatuan Islam dalilnya jelas.
Kalau Ukhuwah Sunniyah / Persatuan Sunni itu dalilnya apa? Apalagi kalau diadu domba agar saling bunuh dgn Muslim Syiah itu sudah fitnah dan namimah. Tak bakal masuk sorga orang yg suka fitnah dan namimah. Ini sabda Nabi.
Adu ayam saja dosa. Apalagi adu orang.

“Bukan termasuk Ummatku orang yang mengajak pada Ashabiyah, dan bukan termasuk ummatku orang yang berperang atas dasar Ashabiyah, dan bukan termasuk ummatku orang yang mati atas dasar Ashabiyah” (HR Abu Dawud).

Allah Ta’ala berfirman: “Jangan pula engkau mematuhi orang yang suka mencela, berjalan membuat adu domba.” (al-Qalam: 11)

Allah Ta’ala berfirman pula: “Tiada seseorang itu mengucapkan sesuatu perkataan, melainkan di sisinya ada malaikat Raqib -pencatat kebaikan- dan ‘Atid -pencatat keburukan-.” (Qaf: 18)

Dari Hudzaifah r.a. katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak dapat masuk syurga seorang yang gemar mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaih)

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2014/12/10/bahaya-adu-domba-zionis-yahudi/
http://kabarislamia.com/2013/02/09/sunni-dan-syiah-beda-aqidah-dan-tak-mungkin-bersatu/

Minggu, 22 Maret 2015

Ulama Pewaris Nabi


Sabda Nabi: Ulama adalah pewaris Nabi. Jika Nabi sudah meninggal, ulama yg jadi pedoman kita. Fas alu ahli zikri. Firman Allah jika kita tidak tahu: tanya ulama. Yg bisa memahami Al Qur,an cuma ulama. Orang awam meski rajin ngomong al qur‘an dan hadits cuma di kerongkongan.
Hilangnya ilmu bukan karena kitab Al Qur‘an dan Hadits hilang, tapi karena ulama yg memiliki ilmu tsb wafat. Sehingga orang bodoh mengeluarkan fatwa sesat karena tak paham Al Qur‘an dan hadits sebagaimana keledai yang memikul kitab.

Jadi sesatlah orang yg beranggapan mayoritas ulama sbg ahli bid‘ah yang sesat, munafik atau musyrik. MEreka tak paham firman Allah dan sabda Nabi di atas. TIdak menghormati ulama. Tak punya adab thd ulama.


Lho dalilnya kok tidak ada?
Ya seperti itulah Nabi menjelaskan pada ummatnya. Biar paham. Mana ada Nabi bilang menurut riwayat Bukhari dan hadatsana hadatsana dengan 5-6 nama perawi? Jika penasaran, dalil bisa dilihat di sini:

Menghormati dan Mengikuti Ulama Pewaris Nabi

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/05/27/menghormati-dan-mengikuti-ulama-pewaris-nabi/

Yang penting PAHAM. Sejuta  dalil tak ada manfaatnya jika kita tak paham dan tak mengamalkannya, yaitu hormati ulama dan bertanya pada ulama.

Willy Versace  
1 min · 
Muhyi Aly
19 Maret pukul 20:41 ·

PENDETA VS USTADZ SALAFI WAHABI

Kisah ini sy alihkan dlm bentuk tulisan,karena sebelumnya terekam melalui audio .
Dialog dilakujan di rumah sang muallaf yg baru menikah dgn gadis suku batak aswaja. Allohu akbar!!!!!!

SALAFI : Apakah antum sudah lama masuk islam?

MUALLAF: Alhamdulillah sdh 3 tahun saya masuk islam,knp?

SALAFI : apa yg telah antum lakukan demi islam?

MUALLAF: saya rela meninggalkan keluarga demi islam,saya rela kaki saya dipukul stick baseball sampai patah,tubuh saya disiram air panas,dan bahu saya ditembak oleh mertua sampai koma 1bulan,,.

SALAFI: lho malah itu toooo,,,,maksud ana amaliyah antum buat diri dan agama sdh sejauh mana?

MUALLAF: Saya bersyukur kpd allah swt,setelah sy masuk islam bisa belajar di pesantren dgn kyai,selama 3 thn saya tidak pernah tertinggal shalat berjamaah,saya selalu menjungjung tinggi sunah rasul,mengikuti akhlak beliau melalui ilmu al alamah almukaram al ulama warasatul anbiya.

SALAFI: bagus bagus,,,akan lebih afdhol jika antum mengikuti kajian salafi,agar amaliyah antum terhindar dari syirik,bid'ah dan kafir.

MUALLAF: Alhamdulillah saya adalah MANTAN KAFIR,jd saya tau ditubuh islam mana yg kafir,ahli bid'ah sebenarnya dan mana yg ahli sunah yg sesungguhnya, sebagai muallaf,sy hanya mengikuti wasiat nabi yakni pada akhir jaman sepeninggalku akan kuwariskan ilmuku thdp para ulama dijaman kalian,alhamdulillah sy telah melaksanakan wasiat nabi utk memuliakan ulama,sy adab thdp ulama. Bagi saya dakwah itu no 2 ,sdgkn ilmu no 1.

SALAFI: Antum sdh tau jika ulama skrg bnyak sbg pelaku bid'ah?

MUALLAF: maaf anda salah,sebenar benarnya pelaku bid'ah dlm islam menurut peneliti ahli teologi nasrani mengatakan bhw kaum salafi wahabilah yang ahli bid'ah itu ,yaitu anda dan rekan anda,karena rasul tidak pernah memerintahkan dakwah sebelum menuntut ilmu,sdgkn anda tidak tertib dlm mengaplikasikan dakwah.
Lihatlah,selain umat islam,diluar sana banyak orang nasrani menertawakan ulah anda,misionaris umat nasrani telah berhasil membuat doktrin,,,,yaitu kalian yg jd korbannya.

Sy masuk islam atas hidayah allah swt,dlm hati sanubari saya ingin memuliakan ulama,mengagungkan nabi muhammad saw,bertakziyah dgn tahlil,mengingat mati dgn ziarah,bertawasul kpd nabi,,,,

Ingat,,,,,jika dlm alqur'an para wali tidak mati,bagaimana dgn para nabi???? Maaf bung,anda blm sampai kpd ilmu sy,dlm teologi nasrani ternyata kaum seperti wahabi itu sdh dibahas lebih jauh.

SALAFI: #-@$&&##@$:+"*::

INGAT,,DALAM SEJARAH MUALLAF,HAMPIR 90% MEREKA FAHAM AHLU SUNAH WAL JAMAAH SEBENARNYA, ANTARA SYARIAT DAN HAKEKAT SANGAT DEKAT MESKIPUN TERLIHAT JAUH.

Jumat, 20 Maret 2015

Kenapa Mujahidin Al Qaidah di Golan dan Sinai Tak Pernah Serang Israel?


Peta ini menunjukkan keanehan.
Al Qaidah berada di Golan dan di Sinai yang diduduki Israel. Namun mereka tidak pernah menyerang Israel. Israel pun tidak pernah menyerang mereka.
Padahal Hamas dan Hizbullah "rajin" berperang melawan Israel. Ada banyak tentara  Israel yang dibunuh oleh Hamas dan Hizbullah. Ada banyak juga milisi Hamas dan Hizbullah yang dibunuh Israel.
Tapi Al Qaidah seperti Jabhat Al Nusra di Golan dan "Mujahidin" Sinai di Sinai bisa hidup harmonis berdampingan dengan Israel. Sebaliknya Jabhat terlihat sengit berperang melawan Suriah, sementara "Mujahidin" Sinai berperang sengit melawan Mesir.
Bisakah kita memahami apa yang sedang terjadi?

Mujahidin Sinai sudah membunuh 308 orang Mesir sementara ada 1121 anggota mereka yang terbunuh:
http://en.wikipedia.org/wiki/Sinai_insurgency

Sementara Jabhat Al Nusra bersama "Mujahidin" Wahabi yang lain paling tidak sudah membunuh 70.000 tentara Suriah dan juga puluhan ribu rakyat Suriah lainnya. 

Andai saja yang mereka bunuh itu tentara Israel tentu bagus. Tapi jika orang Islam yang mereka bunuh, tentu neraka hasilnya.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu: “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya).” [An Nisaa’ 94] 

Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi Saw menjawab, “Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya.” (HR. Bukhari)

Hadis riwayat Jarir ra., ia berkata:
Ketika haji wada, Nabi saw. bersabda kepadaku: Suruhlah orang-orang diam. Setelah orang-orang diam, beliau bersabda: Janganlah sesudah kutinggalkan, kalian kembali menjadi orang-orang kafir, di mana sebagian membunuh sebagian yang lain. (Shahih Muslim No.98)

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/02/07/larangan-mencaci-dan-membunuh-sesama-muslim/
Mujahidin Zionis AS?
http://kabarislamia.com/2013/08/06/mujahidin-zionis-as/

Bisakah Kita Menegakkan Syariah Islam Seperti Ini?

Bisakah kita menegakkan Syari'ah Islam seperti ini?
Haram berburuk sangka, mencari-cari aib orang lain, saling bersaing dalam kehidupan dunia, saling menjerumuskan dan sebagainya
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: 
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hindarilah oleh kamu sekalian berburuk sangka karena buruk sangka adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kamu sekalian saling memata-matai yang lain, janganlah saling mencari-cari aib yang lain, janganlah kamu saling bersaing (kemegahan dunia), janganlah kamu saling mendengki dan janganlah kamu saling membenci dan janganlah kamu saling bermusuhan tetapi jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. (Shahih Muslim No.4646)

Surat Al Hujuraat:
[49.6] Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.


[49.10] Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.

[49.11] Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.

[49.12] Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2012/08/23/pendidikan-akhlak-dalam-surat-al-hujuraat/